Monthly Archives: November 2013

PEMUDA & SOSIALISASI

Standard

LATAR BELAKANG

  1. INTERNALISASI BELAJAR DAN SPESIALISASI

Internalisasi adalah proses norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai

Institusionalisasi saja, karena norma-norma tersebut sudah mendarah daging dalam jiwa setiap anggota masyarakat. Dibedakan menjadi 2 norma :

1)      Norma-norma yang mengatur pribadi yang mencakup, kepercayaan bertujuan agar manusia beriman, dan norma kesusilaan bertujuan adar manusia berhati nurani yang bersih.

2)      Norma-norma yang mengatur hubungan pribadi, mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum serta mempunyai tujuan agar manusia bertingkah laku baik dalam pergaulan hidup dengan tujuan untuk mencapai kedamaian hidup.

     Masalah-masalah Kepemudaan

Masalah pemuda merupakan masalah abadi yang selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Problema yang terjadi disebabkan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyesuaian dirinya dengan situasi yang baru akan menimbulkan harapan pada setiap pemuda untuk memiliki masa depan yang lebih baik daripada orangtuanya. Proses perubahan terjadi secara lambat dan teratur namun, kadang secara besar-besaran sehingga orangtua sukar mengendalikan perubahan yang terjadi, bahkan seakan tidak diberi kesempatan untu menyesuaikan dengan situasi yang objektif.

Di negara-negara berkembang umumnya Indonesia, anak-anak yang hingga beberapa waktu yang lalu memperoleh pendidikan tradisonal yaitu pendidikan berupa penerusan kebiasaan dan nilai-nilai budaya dari orang tuanya, dewasa ini mengalami suatu situasi dimana mereka sebanyak mungki harus menemukan jalannya untuk diri sendiri.

Sebagian besar pemuda mengalami/menikmati suatu pendidikan yang lebih tinggi dari orangtuanya hal mana merupakan inti berkurangnya pengertian antara orangtua dengan anak. Dalam masyarakat tradisional maka orangtua dan para sesepuh sebagai peer group memberikan bimbingan pengarahan kepada anak-anaknya, merupakan norma-norma masyarakatnya sehingga dapat digunakan dalam hidupnya daam zaman perubahan masyarakat, seringkali orangtua tidak dapat memahami apa yang terjadi di sekitarnya belum lagi masalah-masalah yang tidak dapat terpecahkan.

Masalah antar generasi merupakan masalah suatu masyarakat yang dikenal sejak dulu. Permasalahannya adalah nilai-nilai masyarakat. Bagaimana serasi atau kurang serasi hubungan ini akan tampak dalam saat-saat kritis. Pada umumnya dapatlah dikatakan bahwa masalah antar generasi mencerminkan bagaimana kebudayaan masyarakat itu sendiri.

Para ahli Paedagogi sosial berpendapat bahwa masalah antar generasi kurang dan hamper tidak terdapat di masyarakat yang tertutup tradisional, dengan demikian masalah antar generasi merupakan suatu masalah modern. Dalam masyarakat dengan sistem tertutup/tradisional, pembinaan dan proses pendewasaan terjadi secara berlanjut, diawasi oleh sosial kontrol masyarakat.

Hakikat Kepemudaan

Kiranya disadari bahwa ada berbagai tafsiran yang bias diberikan terhadap pemuda/generasi muda. Untuk itu kiranya perlu diperjelas bahwa pengertian pemuda adalah mereka yang berumur diantara 15-30 tahun. Hal ini sesuai dengan pengertian pemuda/generasi muda dan dilaksanakan dalam Repeita IV.

Pendekatan klasik tetang pemuda melihat bahwa masa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik. Kempemudaan merupakan suatu fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang bersifat seketika,dan sekali waktu akan hilang dengan sendirinya sejalan dengan hukum biologis itu sendiri, manusia tidak dapat melawan proses ketuaan. Maka, keanehan-keanehan yang menjadi ciri khas masa muda akan hilang sejalan dengan berubahnya usia. Menurut, pendapat yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat, atau lebih tepat aspirasi orangtua/generasi itu.

Kemudian timbulah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan (keinginan) generasi tua. Dalam hubungan ini kemungkinan munculah konflik dalam berbagai bentuk protes, baik yang terbuka maupun yang terselubung. Disinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.

2.PEMUDA DAN IDENTITAS

Pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah “nilai”, merupakan pengertian ideologis dan kultural daripada pengertian ilmiah. Di lain pihak pemuda mengalami persoalan-persoalan seperti, kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orangtu/guru, kecanduan narkotika,frustasi, masa depan suram, keteratasan lapangan kerjam dan masalah lainnya akibat adanya jurang antara keinginan dan harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.

Mahasiswa, usia antara 18-25 tahun, masih ada di Universitas atau perguruan tinggi. Pemuda, diluar lingkunga sekolah ataupun perguruan tinggi usia sekitar 25-30 tahun. Hanya dengan perjuangan identitas dalam upaya meningkatkan kualitas generasi muda, dapat diperjelas ide serta pikiran mereka, sehingga ide dan pikiran itu menjadi suatu konsep yang berguna.

Lahirnya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia(KAMI) di tengah-tengah kemelut masyarakat merupakan identitas dari pola pikiran dan sumbangsih generasi muda, khususnya para mahasiswa dalam mengisi kemerdekaan dan pembangunan bangsa. Generasi muda tidak tinggal diam melihat bangsanya mengalami depresi mental sebagai akibat terror kaum revisionis, kaum ekstrimis PKI yang dimanfestasikan dalam bentuk terror G30 S-nya. Demonstrasi dan aksi-aksi KAMI, mendorong mempercepat berhasilnya Tritura, dan dua bulan kemudian lahirlah Surat Perintah 11 Maret (Supersemar) yang amat bersejarah. Tritura dan Supersemar tidak lain dari suatu kemenangan pertama. Orde baru, Supersemar itu sendiri lahir bukanlah karena kemurahan hati atau hadiah dari rezim Orde Lama kepada pemimpin Orde Baru. Ia lahir melalui proses perjuangan. Dalam perjuangan itu andi dan peran generasi muda/mahasiswa sebagai “pressure group”. Pelajaran yang kita peroleh sebagai mahasiswa adalah hadapilah kenyataan yang ada dengan tabah dan sikap dewasa. Pembangunan, eksistensi generasi muda penerus bangsa dan masa depan adalah sebagai kesatuan, dan harus direalisasi agar menjadi kenyataan. Pembangunan dan pembaruan adalah tekad seluruh bangsa.

Tidak dapat dipungkiri dengan adanya fakta-fakta kan kelemahan dan kekurangan yang ada. Namun, sebagai eksponen generasi muda penerus bangsa, tentu kita semua belum puas dengan kondisi seperti itu. Bahkan, kadang-kadang merasa kecewa. Secara ideal realita, generasi muda harus turut berperan aktif dalam derap langkah pembangunan. Generasi muda adalah penerus bangsa, maka tidak selaknya kita hanya berpangku tangan, menjadi penonton derap langkah dan deru. Anda semua harus menjadi perencana dan pelaku pembangunan ini.

Dengan demikian adanya Sekolah, Akademi, dan Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan formal, di samping pendidikan informal tempat menempa diri bagi generasi muda, diharapkan dalam turut aktif mengisi kemerdekaan. Menurut pembinaan pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa permasalahan generasi muda dapat dilihat dari beberapa aspek sosial yaitu;

a)      Sosial Psikologi

b)      Sosial Budaya

c)       Sosial Ekonomi

d)      Sosial Politik

3. WARGA NEGARA DAN NEGARA

Unsur penting suatu Negara yang lain adalah rakyat, yaitu semua orang yang bertempat tinggal di dalam wilayah kekuasaan Negara tersebut dan tunduk pada kekuasaan di Negara tersebut. Dalam hubungan ini rakyat diartikan sebagai kumpulan manusia yang dipersatukan oleh suatu persatuan yang bersama-sama mendiami wilayah tertentu.

Menurut Kansil, orang-orang yang berada di dalam wilayah suatu Negara dibedakan menjadi:

1. Penduduk

Mereka yang memenuhi syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan Negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok(domisili) dalam wilayah Negara kita. Penduduk dibedakan menjadi 2 yaitu;

a. Penduduk Warga Negara : penduduk yang sepenuhnya dapat diatur oleh Pemerintah Negara tersebut dan mengakui Pemerintahnya sendiri.

b. Penduduk Warga Negara Asing : penduduk yang buak warga negaranya.

2. Bukan Penduduk

Mereka yang mendiami suatu wilayah untuk sementara waktu dan tidak bermaksud untuk bertempat tinggal di wilayah tersebut.

KEDUDUKAN DAN PERANAN SETIAP WARGA NEGARA

        Apabila kita melihat pasal-pasal UUD’45 maka akan kita temui beberapa ketentuan tentang kedudukan WN, misalnya pendidikan,pertahanan,dan kesejahteraan sosial.

Pasal 27 (2)  : Tiap-tiap warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

Pasal 30 (1)  : Tiap-tiap warga Negara berhak……ikut serta dalam usaha pembelaan Negara.

Pasal 31 (1)  : Tiap-tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran.

Selain itu, ada juga pasal-pasal yang menyebutkan tentang kemerdekaan Warga Negara yaitu;

Pasal 27 (1)   : Segala warga Negara bersamaan kedudukannya didalam hukum pemerintahan…..(hak memilih dan dipilih)

Pasal 29 (2)   : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaan itu

Pasal 28          : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetatpkan dengan undang-undang.

Disamping itu, ada dua ketentuan dengan tegas menyebutkan tentang kewajiban Warga Negara yaitu;

Pasal 27 (1)   : Segala warga Negara…………wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Pasal 30 (1)   : Tiap-tiap warga Negara…………wajib ikut serta dalam usaha pembelaan Negara.

Orang asing tidak memiliki hak dan kewajiban sebagaimana Warga Negara Indonesia. Mereka tidak memiliki hak untuk dipilih dan untuk memilih., hak dan kewajiban, namun mereka mempunyai kewajiban untuk patuh terhadap peraturan yang ada dan mendapatkan perlindungan atas diri dan harta bendanya.

Referensi :

Buku Ilmu Sosial Dasar , Drs. Abu Ahmadi,penerbit Rineke Cipta

Nama                    : Raras Triana Putri

Kelas                     : 1TB02

NPM                      : 27313294

Matkul                  : Ilmu Sosial Dasar (Soft Skill)

INDIVIDU,KELUARGA, DAN MASYARAKAT

Standard
  1.  Pengertian Individu dan Pertumbuhan
  • Pengertian Individu

Individu berasal dari kata Latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi”. Merupakan satu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat terbagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu manusia perseorangan. Sifat dan fungsi orang-orang disekitar kita adalah makhluk-makhluk yang agak berdiri sendiri, dalam berbagai hal. Dan dapat disimpulkan bahwa, Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

  • Pengertian Pertumbuhan

Suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju dan lebih dewasa, perubahan ini lazimnya disebut dengan istilah proses. Dan timbul beberapa pendapat mengenai pertumbuhan dari berbagai aliran yaitu asosiasi, aliran psikologi Gestalt dan aliran sosiologi. Pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadianya perubahan pada seseorang secara bertahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau enpiri dari luar yang menimbulkan sensations maupun pengalaman yang menimbulkan reflexions. Menurut Psikologi Gestalt dapat disimpulkan pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan pada manusia dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan. Konsepsi aliran sosiologi menganggap bahwa pertumbuhan adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau sosial kemudian tahap demi tahap diasosialisasikan.

2.     Faktor-faktor yang mempengruhi Pertumbuhan

Dalam membahas pertumbuhan ada bermacam-macam aliran, namun pada garis besarnya dapat digolongkan ke dalam 4 golongan;

A)     Pendirian Nativistik

Faktor yang dibawa sejak lahir, yang menyebabkan kemiripan baik sifat maupun keahlian antara orangtua dengan anaknya dan menimbulkan persepsi lain apakah kemiripan ditimbulkan dari pembawaan sejak lahir ataukah mungkin ada faktor-faktor pendorong dari fasilitas yang ada.

B)     Pendirian Emperistik dan Environmentalistik

Pertumbuhan Individu semata-mata tergantung pada lingkungan sekitar. Dan pendirian ini menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanyalah lingkungan yang banyak dibicarakan.

C)     Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme

Konsepsi Konvergensi ialah konsepsi Interaksionalisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Dan konsepsi Konvergensi berpandangan statis yaitu menganggap bahwa pertumbuhan individu ditentukan oleh dasar(bakat) dan lingkungan.

D)     Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi

Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa  melalui beberapa fase, yaitu;

–          Fase Vital

Pada masa ini Individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menentukan berbagai hal dalam dunianya dan berdasarkan kenyataan.

–          Fase Estetik

Masa pertumbuhan rasa keindahan, pertumbuhan yang utama pada fase ini adalah pancaindera. Biasanya anak mulai menemukan dirinya sebagai subyek.

–          Fase Intelektual

Pada fase ini proses sosialisasi akan berlangsung secara efektif.

–          Fase Remaja

Setiap individu di fase ini memiliki sifat-sifat khas yang menentukan dalam kehidupan bermasyarakatnya.

3.     Pengertian Fungsi Keluarga dan Jenis dari Fungsi Keluarga

Keluarga adalah satu unit kesatuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kelompok masyarakat. Dalam hubungannya dengan dengan perkembangan individu, sering dikenal dengan sebutan primary group.

  • Pengertian Fungsi keluarga

Dalam kehidupan keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilakukan itu biasa disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu sendiri.

  • Jenis-jenis Fungsi Keluarga

a)      Fungsi Biologis

Fungsi ini diharapkan agar keluarga menyiapkan persiapan perkawinan bagi anaknya, Karena dengan perkawinan maka akan berlangsungan keturunan. Dan pada hakikatnya akan adanya semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan. Selain itu perlu adanya sex education kepada anak tentang pengetahuan untuk mengatur rumah tangga, tugas kewajiban, memelihara pendidikan kepada generasi selanjutnya dan lain-lain. Sehingga tepat pada waktunya sudah matang dan persiapan ini akan mewujudkan sautu bentuk kehidupan rumah tangga yang harmonis.

b)      Fungsi Pemeliharaan

Keluarga diwajibkan berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindungi dari gangguan-gangguan seperti, gangguan alam, ganggua penyakit dan gangguan dari bahaya.

c)      Fungsi Ekonomi

Keluarga berusaha mencukupi kebutuhan pokok (makanan,pakaian dan tempat tinggal).

d)      Fungsi Keagamaan

Di Negara Indonesia yang berideologi Pancasila berkewajiban pada setiap warga Negara untuk menghayati, mendalami dan mengamalkan Pancasila dalam berperilaku. Dengan dasar pedoman ini keluarga diwajibkan untuk mendalami ajaran-ajaran agama dalam pelakunya manusi bertaqwa kepada Tuhan YME.

e)      Fungsi Sosial

Dengan fungsi ini keluarga menyiapkan kepada generasi penerusnya  bekal dengan memperkenalkann nilai-nilai dan sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan sebagai makhluk sosial, dengan kata lain melakukan interaksi sosial dengan sesamanya.

 4.     Pengertian Keluarga dan Masyarakat

  • Pengertian Keluarga

Menurut Sigmund Freud keluarga terbentuk karena adanya perkawinan pria dan wanita,sehingga keluarga itu merupakan perwujudan dorongan seksual.

Durkheim berpendapat keluarga adalah lembaga sosial sebagai hasil faktor-faktor politik, ekonomi, dan lingkungan.

Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa keluarga itu adalahh kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,eksensial baik dan berkehendak bersama-sama memperteguh golongan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya.

  • Pengertian Masyarakat

Suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.

5.     Golongan Masyarakat.

Dalam petumbuhan dan perkembangan suatu msyarakat, dapat digolongkan menjadi;

a)      Masyarakat Sederhana (Primitif)

Pola pembagian kerja cenderung menurut jenis kelamin, di latar belakangi adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara wanita dan pria dalam menghadapi suatu permasalahan alam yang buas pada saat itu.

b)     Masyarakat Maju (Modern)

Masyarakat modern pada umumnya memiliki berbagai macam kelompok sosial atau organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan untuk berkembang dalam suatu lingkungan pada cakupan nasional, regional, maupun internasional. Dan pada masyarakat ini dapat dibedakan menjadi Masyarakat Industri dan Masyarakat non Industri.

6.     Makna Individu, Keluarga, dan Masyarakat

  • Makna Individu

Selain Manusia adalah makhluk sosial manusia juga adalah makhluk induvidu, berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya sebab merupakan kesatuan jiwa raga yang utuh.

  • Makna Keluarga

Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting didalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan. Jadi, keluarga dalam bentuk yang murni merupakan kesatuan sosial.

  • Makna masyarakat

Seperti halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya dan kita dapat mengetahui definisi-definisi tentang masyarakat yang tidak sedikit. Definisi adalah sekedar alat ringkat untuk memberikan batasan –batasan mengenai suatu persoalan atau pengertian yang ditinjau dari analisa, dan analisa inilah yang akan menjadi penguat suatu definisi.

  • Hubungan Antara Individu,Keluarga dan Masyarakat

Individu sebagai makhluk sosial berarti individu yang sedang mengadakan hubungan dengan alam sekitarnya, termasuk primary group atau secara keluarga sebab keluarga adalah unit terkecil dari perkumpulan individu dimana dalam keluarga inilah pribadi-pribadi individu terciptakan mulai dari sikap, sifat hingga bakat semua terjalin disini. Secara tidak sadar makhluk hidup yang berkeluarga juga melakukan hubungan sosial dengan alam dan juga lingkungan sekitar dan dengan sadar menghubungkan sikap, tingkah laku dan perbuatannya terhadap individu-individu lainnya. Sehingga, terbentuklah suatu kelompok yang besar dan apabila berjalan dengan konstan maka, itulah yang disebut masyarakat. Dan seperti yang kita ketahui pada hakikatnya manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, maka ia butuh bersosialisasi dengan sesamanya dan itu membuktikan adanya kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara individu,keluarga dan masyarakat sebab merupakan suatu kesatuan yang utuh.

7.     Urbanisasi

  • Pengertian Urbanisasi

Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan.

  • Proses terjadinya Urbanisasi
  • Dikatakan proses sebab, membawa bagian yang semakin besar dari penduduk suatu Negara untuk berdiam di pusat-pusat perkotaan. Dengan demikian Urbanisasi dikatakan sebagai suatu proses sebab memiliki tanda-tanda sebagai berikut;

A)     Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota

B)      Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja nonagraris di sektor sekunder(industri) dan sektor tersier(jasa).

C)      Tumbuhnya pemukiman menjadi kota.

D)     Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi,sosial, dan kebudayaan dan psikologis.

 

Referensi            :

Buku Ilmu Sosial Dasar, Drs. Abu Ahmadi, penerbit Rineka Cipta

Nama              : Raras Triana Putri

Kelas               : 1TB02

NPM                : 27313294

MatKul            : Ilmu Sosial Dasar ( Soft Skill)